kalimat khatam / pengunci semula jadi
Assalamualaikum Wr,Wb.
Biidznillahi taala wa bihaqi. Allahumma sholi ala sayidina muhammad Wa ala Ali Sayidina Muhammad. Sy ijazahkan Kalimat Khotom Ilmu ini disebut kalimat khotom atau Doa khotom ( Pengunci ) sbgaimana yg sy terima dari nenek sy . Terus terang, Kalimat ini dulu dilarang Nenek utk diajarkan kpd orang Lain, akan ttpi dgn niat utk bebagi dan melestarikan budaya kita Bagi yg yAkin utk mengamalkan,silahkan diamalkan dan yg hanya ingin menambah wawasan smga dpt mnjadi manfaat, Amien. Ilmu/Kalimat/doa Khotom ini terdiri dari 2 bait
bait pertama: Bismillahirrahmanirrahim. La Pangiring muhammad tertutup terkunci,Aku memakai doa khotom peng'otom lidah, mulut sarato lawan aku. Manyalak anjing simalanca,manyalak tampak ka ujung. Sia maliek matonyo pocah,sia manjilek lidahnyo kudung. Dikudungkan Allah,dikudungkan Muhammad,dikudungkan bagindo rasulullah,berkat laailahaillallah. Ribu-ribu likam teh batu,mari kecomo dgn lidi.Baribu-ribu musuh aku,satu Aku datang engkau lari. Pulangkan Allah,pulangkan Muhammad dipulangkan bagindo rasululllah, KaBul berkat Lailahaillallah
Bait Kedua : Ribu-ribu likam teh batu mari kecomo' dgn lidi,baribu-ribu musuh aku,satu Aku datang engkau lari. Dikabulkan Allah,dikabulkan Muhammad,dikabulkan bagindo rasulullah berkat Laailahaillallah.
Pemahaman bait per bait : Pd bait pertama ini berfungsi utk mengunci niat jahat orng kpd kita , bahkan sampai kpd tahap keengganan,artinya org yg memiliki tujuan tertentu kpd kita mnjadi mrasa enggan/tak mampu berkataikata. Nah begini mksud kalimatnya. LA Pangiring Muhammad ( La disini sperti huruf Alif lam yg mana kita berada didalamnya, pahamkan ? ) Sifatnya tertutudan terkunci maksudnya menutup diri kita dari segala iktikad jahat org serta mengunci lidah org tersebut.. Aku memakai doa khotom dstrsnya,cukup bs dipahami. Manyalak anjing simAlanca ( ini bahasa yg tlah ada sjk mulanya/padanan ktnya agak sulit diartikan). Selanjutny, SIa maliek mato pocah,Sia manjilek lidahnya kudung ( siapa melihat matanya pecaH,siapa menjilat/berucap lidahnya putus/kudung.
BAiT KeDua: Bait kedua ini memiliki fungsi penyerangan, Jika seandainya kita harus bertempur menyonsong musuh,Maka keramat dari bait kedua ini insyaallah dapt mnjadikan musuh yg kita hadapi kocarikacir. (Arti dari bait kedua ini sy rasa mudah utk dipahami ).. cara utk menyatukannya dgn diri kita : Kalimat tersebut dihapal sehapal-hapalnya,sehingga terasa mendarah daging dgn kita, contohnya begini : begitu kita ingat kalimat ini,kita paham/atau ingat awal dan akhir dari kalimat ini. Jd,tanpa kita ucapkan kata perkata kita sdh mengingatnya. Cara pemakaiannya : ( Dalam keadaa normal/sbgai pagaran diri dlm perjalanan ) Sebelum kita keluar rumah/didepan pintu,kita baca kalimatnya sampai Akhir bait pertama saj (bait kedua tdk dibaca)m setelah selesai,kita tekankan kedua ibu jari kita kelantai/tanah ditempat kita berdiri,baru kemudian kita melangkah.
Cara pemakaian dalam keadaan tertentu,misalnya mau menagih hutang,mau bersidang atau mau menyonsong lawan dalam kata laiin yg keadannya kita akan menghadapi seteru yg sdh ada.m maka,kita baca kalimat tersebut secara utuh dari bait pertama hingga bait kedua. Lalu kita tekan kedua ibu jari kaki kelantai,kemudian kita melangkah. Warning. : Bagi pedagang yg hendak pergi berdagang kepasar atau tmpat berdagang lainnya hendaknya. Kalimat ini jgn dibaca/ dipakai. Krn pembeli seperti tdk menghiraukan keberadaan kita. Mungkin ini efek dari kalimat "sia maliek matonyo pocah,dstrsnya....." Jadi keberadaan kita tdk dihiraukan oleh sekeliling kita.. Ralat !!! Maaf,kunci kata terakhir dari bait kedua. Sy khilaf menulism yg tertulis " dikabulkan allah,dikabulkan muhammad,dikabulkan bagindo rasulullah berkat Laailahaillallah ". SEHARUSNYA " Pulangkan allah,pulangkan Muhammad,pulangkan Bagindo rasulullah,kabul berkat Laailahaillalh" ( bermakna tawakal). Akhirul kalam,segAla kebaikan dan kebenaran hanyalah milik Allah,sdngkan manusia hanya tmpatnyA salah dan dosa, Mohon dimaafkan segala kekhilafan dan sy Akhiri dengan. Wa salamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.